BUKU PENGAYAAN
(NONFIKSI)
A. Pengertian buku
pengayaan (non fiksi)
Buku pengayaan adalah buku yang
digunakan sebagai rujukan standar pada mata pelajaran tertentu. Buku pengayaan
(nonfiksi) berisi wawasan ilmu pengetahuan yang sangat berguna untuk menambah
pengetahuan tentang berbagai hal. Buku pengayaan biasanya berisi pengetahuan
tentang kesehatan, teknologi, pertanian, perkebunan, komputer, ekonomi,
pendidikan, dan kepribadian. Buku pengayaan disajikan dengan bahasa yang ringan
dan komunikatif sehingga isinya mudah dipahami oleh pembaca.
Buku pengayaan pengetahuan adalah buku
yang memuat materi yang dapat memperkaya penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan menambah kekayaan wawasan akademik pembacanya. Buku
pengayaan keterampilan adalah buku yang memuat materi yang dapat memperkaya penguasaan
keterampilan bidang tertentu. Contoh judul buku pengayaan keterampilan adalah:
Membuat Mesin Tetas Elektronik karya Kelly S, Budidaya Ayam Bangkok karya
Dudung Abdul Muslim, Petunjuk Perawatan Anggrek karya Hadi Iswanto.
Buku pengayaan kepribadian adalah buku
yang memuat materi yang dapat memperkaya kepribadian atau pengalaman batin
seseorang.Contoh judul buku pengayaan kepribadian:Layar Terkembang karya St.
Takdir Alisyahbana, Merakit dan Membina Keluarga Bahagia karya W. Jay Batra
dkk.
B. Penggolongan
buku pengayaan (nonfiksi)
1)
Materi
a)
Pengetahuan
b)
Keterampilan
c)
Kepribadian
2)
Penyajian
a)
Ilmiah (nonfiksi)
b)
Non ilmiah
(fiksi)
C. Karakteristik
Buku Pengayaan
1.
Karakteristik
umum buku pengayaan baik fiksi maupun nonfiksi
a) Materi dapat bersifat kenyataan atau rekaan.
b) Pengembangan materi tidak terkait langsung dengan
kurikulum atau kerangka dasarnya.
c) Materi disajikan secara popular atau teknik lain yang
inovatif.
d) Penyajian materi dapat berbentuk deskripsi, eksposisi,
argumentasi, narasi, puisi, dialog, dan/atau menggunakan penyajian
gambar.
e) Penggunaan media bahasa atau gambar dilakukan secara
inovatif dan kreatif.
2. Karakteristik khusus buku pengayaan non fiksi
a)
Memiliki ide yang
ditulis secara jelas, logis, dan sistematis.
b)
Mengandung
infomasi yang sesuai dengan fakta/data.
c)
Menyajikan temuan
baru atau merupakan penyempurnaan atas temuan yang sudah ada.
d)
Memuat motivasi,
rancangan, dan pelaksanaan penelitian yang tertuang jelas.
e)
Penulis
menyajikan analisis dari data yang dipaparkan dalam tulisannya.
f)
Pemilihan kata
dan gaya penulisan sangat baku/formal.
D. Bagian-bagian
buku pengayaan (nonfiksi)
1. Pendahuluan
Berisi latar belakang atau pengenalan tema yang akan
dipaparkan.
2. Pembahasan
Berisi uraian terperinci mengenai tema yang dipilih.
3. Penutup
Berisi kesimpulan sekaligus harapan penulis mengenai
tema yang telah dipaparkan.
E. Kebahasan
buku pengayaan (nonfiksi)
1. Menggunakan kata-kata lugas bermakna denotasi, makna
sesuai kamus, makna apa adanya sesuai dengan referensi.
2. Menggunakan kata-kata teknis (istilah) yang berkaitan
dengan bidang bahasan.
F.
Butir-Butir Penting Buku Pengayaan (Nonfiksi) :
1.
Identitas buku
Identitas buku perlu dicatat
agar pembaca mengetahui referensi buku tersebut. Untuk mencatat identitas buku,
klasifikasi buku perlu dipaparkan agar buku yang sudah dibaca dapat
diidentifikasi oleh pembaca lain. Identitas buku meliputi:
a. judul buku;
b. pengarang;
c. penerbit;
d. tahun terbit beserta
cetakannya;
f. harga buku;
g. jumlah halaman.
2.
Manfaat/materi
isi buku
Manfaat materi/isi buku perlu
dicatat agar informasi lebih mudah diingat dan dapat memotivasi pembaca lain
agar memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap isi materi lengkap di dalam
buku tersebut.
3.
Format buku
Format buku menentukan
ketertarikan pembaca pada isi buku, seperti sampul buku/kover yang dikemas
dengan menarik, tampilan buku dan gambar-gambar pendukung isi buku.
4.
Penyajian
materi/isi buku
Penyajian materi dalam buku nonfiksi harus menarik,
terutama dalam menyampaikan isi. Penyajian isi harus memenuhi beberapa
kriteria, antara lain memenuhi standar penulisan ilmiah, bahasa pengarang mudah
dipahami, dilengkapi dengan contoh atau ilustrasi, dan ilustrasi mendukung
uraian.
5.
Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam buku
nonfiksi hendaknya bahasa yang lugas, logis, menarik, dan mudah dipahami(tidak
banyak menggunakan majas).
6.
Kelebihan buku
Sebuah buku nonfiksi dianggap
bermutu atau memiliki kelebihan apabila memenuhi kebutuhan informasi atau ilmu
pengetahuan pembaca, isinya dapat dipertanggung jawabkan, menimbulkan
perspektif yang baru dan segar terhadap suatu topik, dan memberi informasi.
G. Cara
menentukan isi buku pengayaan
Agar
dapat membuat atau menentukan isi dari buku pengayaan (nonfiksi) yang sudah
dibaca, ada langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut ini.
1.
Membaca buku yang
akan ditentukan pokok-pokok isinya
Sebelum menentukan pokok-pokok isi dari sebuah buku,
tentunya harus membaca terlebih dahulu buku yang akan dibuat rangkuman isinya.
Selain membaca, juga harus memahami isi buku tersebut.
2.
Mencatat ide-ide
pokok atau hal-hal penting yang ada dalam setiap sub judul atau bab.
Ide pokok atau hal-hal penting adalah gagasan yang
menjadi pokok pembahasan.Tidak semua ide atau hal penting untuk dicatat, kita
harus bisa menggarisbawahi kata atau kalimat yang menutut kita penting.
3.
Mencatat
identitas buku
Saat menulis pokok-pokok isi buku, kita biasanya
terfokus pada gagasan utama setiap bab atau subjudul dan menomorduakan
pencatatan identitas buku. Hal ini harus dihindari. Pencatatan identitas
lengkap buku yang kita baca menjadi satu bagian yang sama pentingnya seperti
mencatat ide pokok. Bagian-bagian yang perlu dicatat sebagai identitas buku
adalah judul (judul buku dan bab/subjudul), penulis, dan penerbit.
Contoh
menentukan isi buku pengayaan (nonfiksi).
Buku ini berjudul Koleksi Masakan
Nasional dan Internasional yang ditulis oleh Laveny Linawati, yang diterbitkan
oleh Aneka ilmu.Buku ini terdiri dari beberapa resep masakan dari koleksi
masakan nasional maupun internasional. Daftar isi pada buku tersebut berupa
indeks huruf, dari abjad awal sampai akhir. Buku tersebut menjelaskan
langkah-langkah memasak dan memaparkan resep atau bahan yang digunakan dalam
masakan.
Materi
selanjutnya yang akan kita pelajari adalah bagaimana cara menentukan keunggulan
dan kelemahan dari sebuah buku pengayaan (nonfiksi) yang sudah dibaca. Sebelum
ke materi menganai cara menentukan kunggulan dan kelemahan buku pengayaan
(nonfiksi),
H. Cara
menentukan keunggulan dan kelemahan buku pengayaan
Untuk dapat menentukan keunggulan dan kelemahan sebuah
buku dapat dilihat dari dua hal, yaitu:
1. Dilihat dari kondisi fisik buku
Penilaian keunggulan dan kelemahan
buku dapat dilihat dari kondisi fisik buku.Penilaian terhadap kondisi fisik
buku misalnya kita lihat dari cetakan buku, kejelasan tulisan, ukuran huruf,
kertas yang digunakan, kejelasan gambar, dll.
2. Dilihat dari isi buku
Penilaian terhadap isi buku
didasarkan pada hal-hal yang berkaitan dengan isi atau kandungan buku, seperti
tema buku, kejelasan alur, mudah tidaknya isi buku untuk dipahami, kebermanfaatan
buku, penting tidaknya isi buku tersebut, bahasa yang digunakan, dan lain-lain.
Contoh menentukan keunggulan dan
kelemahan buku pengayaan (nonfiksi).
1.
Cover atau
tampilan buku sudah baik dan menarik.
2. Kertas yang digunakan sudah baik tidak terlalu tipis.
3. Huruf maupun ukurannya sudah jelas dan mudah dibaca.
4. Materi yang disajikan sudah sesuai dengan tema.
5.
Bahasa yang digunakan
sudah cukup baik dan mudah dipahami pembaca.
6. Buku tersebut sangat bermanfaat bagi pembaca yang hobi
memasak.
Selain
itu, buku ini juga terdapat kelemahan antara lain:
1. Dalam materi tidak dicantumkan gambar
2. Penulisan materi, warna tulisan, dan tata letak
terlalu monoton.
No comments:
Post a Comment